Secara umum, para ulama berbeda pendapat dalam mendefinisikan makna tasawuf secara khusus. Menurut Syekh Yusuf Khattar Muhammad, tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu yang agung, dan sulit untuk diraih. Ia bagaikan pohon kurma yang diminati oleh banyak kalangan, namun hanya tumbuh di daerah-daerah tertentu.
Siapa pun yang bisa mempunyai ilmu tasawuf dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, akan menjadi perantara selamat dunia dan akhirat, karena ilmu tasawuf laksana obat bagi jiwa yang sedang sakit, yang disebabkan dengki, iri, sombong, dan penyakit lainnya. Ilmu tasawuf akan membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela tersebut.
Imam al-Ghazali dalam kitab Ayyuhal Walad memberikan penjelasan bahwa ilmu tasawuf memiliki dua pilar penting, yaitu istiqamah menjalin hubungan dengan Allah ﷻ, dan harmonis menjalin hubungan dengan makhluk-Nya. Dengan demikian, siapa saja yang bisa istiqamah bersama Allah, berakhlak baik dengan makhluk-Nya, dan bersosial dengan mereka secara santun dan rukun, maka ia adalah orang tasawuf (sufi).