Ngaji Mijil Buwono adalah kegiatan ngaji para santri Pondok Pesantren Syaikh Ibrahim Assamarqondy (Asmoroqondi) yang rutin dilakukan tiga kali dalam satu bulan, digelar tiap hari Jum’at. Nama Mijil Buwono disematkan oleh oleh Gus Rofiq, dikutip dari Surah Al Ikhlas yang memiliki arti insan yang terus belajar menjadi baik (memperbaiki diri) atau Muhasabatunnafs / intropeksi diri.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah menggapai Ridho Allah dan Rasulullah. Mempererat tali silaturahmi antar pemuda wilayah Lesanpuro khususnya dan kota Malang pada umumnya. Selain hal tersebut, yang menjadi poin utama selanjutnya adalah memperkenalkan ajaran Islam yang Rohmatan Lil Alamin (sebagai penebar cinta kasih).
Tentunya, kegiatan rutin para santri tersebut menjadi asupan atau nutrisi positif untuk meningkatkan kecerdasan ruhaniah selain melebur dalam situasi yang penuh kekeluargan. Kecerdasan Ruhaniah membentuk pribadi yang positif, menjadi kekuatan dalam diri manusia yang berpuncak daripada ruh, hati, perasaan, jiwa, keimanan yang mendalam, amalan yang istiqamah berlandaskan syariat.
Ustad Achmad Maulana, merupakan salah satu asatidz yang mendampingi para santri dan pemuda dalam rutinan yang bertajuk Mijil Buwono ini. Dalam kegiatan tersebut, adapun kitab yang dikaji dan menjadi rujukan adalah kitab Nashaihul Ibad yang ditulis oleh Syekh Nawawi al-Bantani.
Ngaji Mijil Buwono terbuka untuk masyarakat umum tanpa ada batas profesi, siapapun boleh ikut. Bagi anda yang tertarik untuk mengikuti kegiatan tersebut, silahkan langsung menuju Pondok Pesantren Syaikh Ibrahim Assamarqondy Malang yang beralamatkan di Lesanpuro Gang.6
Berikut ini adalah jadwal Ngaji Mijil Buwono
Dibagi 3 kali dalam 1 bulan, dilaksanakan tiap hari Jum’at.
- Jum’at kesatu dan kedua
Ngaji di serambi masjid pondok Syaikh Ibrahim Asmarqondy - Jum’at ketiga
Ngaji keliling kerumah jamaah secara bergantian sebulan sekali - Jum’at keempat
Ziarah ke makam² para waliyullah yg ada di daerah malang dan sekitarnya 1 bulan sekali