Terdengar lantunan sholawat diba’ dari grup Banjari di kawasan Sudimoro, Selasa 22 Oktober 2024. Hari itu adalah kegiatan rutin Majelis Sholawat Dalailul Khoirot dalam sebulan sekali dirumah Tuan Guru Husnur Rofiq Ridwan (Gus Rofiq) yang sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Syaikh Ibrahim Assamarqondy.
Tawasul sanad sholawat Dalailul Khoirot menjadi rangkain selanjutnya yang dibacakan oleh Gus Rofiq, dan kemudian berlanjut dengan pembacaan Surah Yasin. Jama’ah yang hadir turut menyimak dan membaca surah tersebut dengan khidmat hingga usai.
Al Habib Hasan BSA, khodimul majelis, melanjutkan rangkain indah malam itu dengan pembacaan sholawat dalailul khoirot. Tak jauh beda dengan sebelumnya, para jama’ah turut khidmat dengan pembacaan sholawat tersebut.
Menuju penghujung acara, pembacaan Mahalul Qoyam menjadi momen sakral yang menjadikan malam itu terasa makin khidmat. Salah satu momen yang banyak dirasakan oleh jama’ah adalah sebagai sebagai bentuk penghormatan, sebagai penyampaian Mahabbah kepada junjungan kita semua, Nabi Muhammad SAW. Tak sedikit dari para jama’ah begitu larut dalam suasana yang menggetarkan dinding qolbu itu.
Tak lama kemudian setelah pembacaan Mahalul Qiyam, Al Habib Hasan BSA meneruskan dengan membaca do’a ikhtitam dalail yang dilanjut oleh Tuan Guru Husnur Rofiq Ridwan (mauidzoh hasanah). Gus Rofiq dalam kesempatan tersebut menyampaikan pesan yang mendalam untuk seluruh jama’ah yang hadir. Mengutip singkat dari apa yang beliau sampaikan malam itu:
“Kalo kita (diri ini) merasa berilmu, kita kalah jauh dari jin jin setan itu. Kita mungkin ngaji 40-60 tahun, namun mereka ratusan bahkan ribuan tahun”. Tetapi, orang yang ngaku tidak memiliki ilmu apa apa, nggak punya penglihatan, pendengaran, kekuasaan, maka merekalah yang otomatis bisa bareng menyelaraskan diri dengan takdir Allah.
Sehingga otomatis terbukanya pintu Rahmat Allah. Diberikan Basirotul Qolbu oleh Allah, diberikan sesuatu yang lembut yang tidak kebanyakan orang bisa. Keberadaanya menjadi Rahmat bagi jagat raya”.
Agenda rutin (Selasa pahing) dikediaman Gus Rofiq malam itu ditutup dengan doa Dzikrul Jalalah:
لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ اَلْمَوْجُوْدُ فِيْ كُلِّ زَمَانِ
لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ اَلْمَعْبُوْدُ فِيْ كُلِّ مَكَانِ
…………………………………
dengan harapan agar kita kelak dalam keadaan iman (Husnul khotimah). Sesi ramah tamah menjadi penutup acara serta iringan sholawat banjari oleh Santri.
Alhamdulillah, mudah mudahan kegiatan malam itu menjadikan manfaat untuk kita semua, memperoleh ridhoNya Allah SWT, dan syafaat Baginda Nabi Muhammad SAW. Aamiin.