Untuk mencapai kesempurnaan, maka harus bisa mati dulu. Ketika Ruhani menerima peningkatan /تحسين/ penyempurnaan, lalu jasad tidak mampu menahan peningkatan yang sedang berlangsung, maka jasad akan mengalami kematian.
Oleh karena kita dituntut untuk bisa mati (mati ing jerone Urip) dengan melebur dalam لأحي لاسمع ولابصرولاقدرة ولااردةولاعلم بالحق الاالله
“Tidak punya hidup, pendengaran, penglihatan, kemampuan, kehendak, tidak punya ilmu bil Haq, kecuali semua milik Allah”. Tidak punya ROSO rumongso lagi.